Misteri Di Balik Bendungan Katulampa yang Tak Hancur Meski Pernah Dibom Jepang

Ketika hujan melanda wiayah ibukota Jakarta dan sekitarnya,maka salah satu yg akan menjadi perhatian adalah bendungan Katulampa di Bogor.Maklumlah,Debit air di bendungan Katulampa
akan menjadi penanda apakah Ibukota akan Kebanjiran atau tidak.

Sebagai Benteng pertama DKI Jakarta sewaktu musim penghujan,bendung Katulampa di Kota Bogor,
Jawa Barat memiliki nilai sejarah yang kuat.Bahkan,nama bendungan Katulampa memiliki filosofi tinggi.

Kepala Pengawas Bendungan Katulampa,Andi Sudirman mengatakan,Katulampa itu awalnya dari batu Ciliwung yang berwarna hitam.Namun,bagi orang-orang sunda terdahulu,nama tersebut merupakan sebuah peribahasa.

"Katulampa itu peribahasa kata orang-orang dulu. Orang sunda Wiwitan menyebutnya, katu kelampahnya artinya segala sesuatu tergantung perbuatan kita," ungkapnya seperti dikutip dari merdeka.com, Selasa (21/1).

Secara luas, jelas Andi, bila kita berbuat baik ke depannya pun akan menerima hasil yang sama. Namun, bila sebaliknya, hasilnya pun akan buruk.

"Kalau baik insya Allah akan baik, kalau jelek hatinya jelek juga. Gimana tanaman kita saja. Kalau ditanamnya baik hasilnya juga baik," jelasnya sambil terus memonitor ketinggian air di bendung Katulampa.

Sama dengan air. Jika manusia menjaga lingkungan, air akan menjadi sahabat. Namun jika lingkungan rusak, air akan menjadi musuh. Terbukti dengan banjir yang selalu menyerang Jakarta dan sekitarnya.

Andi menceritakan, terbentuknya bendung ini sudah dibangun sejak tahun 1889 oleh penguasa wilayah timur bernama Tuan Perkis. Akhirnya, proyek tersebut bisa dirampungkannya setelah 22 tahun, tepatnya tahun 1911.

Bendung dengan panjang mencapai 82 meter ini, kata Andi, pada zaman sebelum kemerdekaan sempat pernah dibom oleh Jepang. Namun, penghancuran itu rupanya gagal dan Katulampa tetap berdiri kokoh.

"1942 Katulampa dibumi hanguskan oleh Jepang, tetapi tidak meledak, tidak hancur. Malah bom-bomnya tertanam di sungai Ciliwung. Itulah anugerah dari Tuhan kepada Katulampa pada saat itu," terangnya.

ARTIKEL TERBARU:

Share :
Previous Catfiz, Messenger Asli Indonesia yang Mulai Diminati Pengguna Timur Tengah

Komentar Facebook: