Drama perjuangan keras meloloskan diri dari maut tersaji di pinggiran
pantai di Desa Rerer, Kecamatan Kombi, Kabupaten Minahasa, Rabu
(4/6/2014) pukul 05.00 Wita. Seorang warga Desa Rerer, Yohan Rarumangkay
(56) nyaris dimakan buaya. Kakinya digigit buaya
itu lalu diseret ke laut. Beruntung, Yohan mampu melawan, berjuang
meloloskan diri dari maut. Namun demikian, kaki Yoan mengalami luka
parah akibat gigitan binatang buas tersebut.
Yohan yang tergolek lemah di RSUD Samratulangi Tondano kepada Tribun Manado
mencoba mengisahkan pengalaman buruknya hingga hampir dimakan buaya.
Dia mengaku, pada Selasa (3/6/2014) malam, usai mengerjakan kebunnya,
beristirahat di tenda yang ia bangun di pinggir pantai. Dia pun terlelap
karena saking capeknya. Sedang nyenyak tidur, ia tiba-tiba dikejutkan
dengan rasa sakit di kaki kanannya. "Pas buka mata, saya lihat buaya itu sudah menggigit kaki saya," kenangnya.
Tak hanya menggigit, buaya
itu juga berusaha menariknya ke arah laut. Campur aduk dirasakan petani
ini. Takut, panik, kaget campur aduk. Namun keterdesakkan itu justru
mampu membuat Yohan cukup kuat untuk melawan buaya
itu. "Saya sempat tarik-tarikan. Saya beberapa kali hampir lengah dan
hampir terseret. Namun saya berusaha sekuat mungkin untuk bertahan,"
ungkapnya sembari masih menahan sakit usai mendapat perawatan.
Pertarungan yang berlangsung sekitar tiga menit itu akhirnya membuat buaya
yang menurut Yohan memiliki panjang lima meter dan lebar hampir
setengah meter itu melepaskan gigitannya. Lalu kemudian kembali ke laut.
"Saya menendang-nendangkan kaki saya, sambil terus pegangan kuat. Buaya itu akhirnya pergi, " katanya.
Yohan yang kaki kanannya terluka parah kemudian teriak minta tolong.
Temannya yang berada tak jauh dari tenda langsung menengoknya. Yohan pun
langsung dievakuasi ke perkampungan dengan motor, lalu dilarikan ke
RSUD Samratulangi Tondano. Yohan sendiri tak tahu berapa jahitan akibat
gigitan hewan pembunuh berdarah dingin itu.
"Aduh banyak jahitannya. Tadi masih ada yang mau dijahit tapi saya bilang tak usah karena tak sanggup menahan sakit," keluhnya.
adian itu. Karena
sebelumnya tak pernah ada kejadian seperti itu. Ia dan warga lainnya pun
tak tahu buaya itu asal buaya tersebut.
"Selama saya tinggal di sini, baru sekarang ada kejadian seperti ini. Kami semua heran dari mana buaya itu sebenarnya. Biasanya buaya di air tawar, tapi kenapa ini muncul dari laut. Memang ada air tawar, tapi agak jauh dari pantai, " ungkapnya.
Yohan bersyukur karena bisa lolos dari maut. Karena jika melihat kekuatan buaya yang jauh lebih besar darinya itu, sebenarnya tak sebanding.
"Kalau anak kecil mungkin sudah ditelan. Mungkin kaki saya belum
sempat digigit dengan gigi dalamnya. Karena kalau sudah, bisa putus kaki
saya," ungkap Yohan.
ARTIKEL TERBARU: