"Gue pribadi akan mendampingi keluarga pada 3 April," katanya seperti ditulis dalam blognya, 19 Maret lalu.
Melanie mengatakan, telah mendampingi keluarga Satinah sejak 2009. Saat itu Migrant Care mendampingi kakak Satinah ke Kementerian Luar Negeri untuk menjelaskan kondisi buruh migran itu. Waktu itu Satinah belum mendapat pendampingan serius dari Kedutaan Besar Indonesia, kata dia.
Kasus Satinah bermula ketika ia membunuh Nura Al Garib, majikan perempuannya, pada 2007 lalu. Ia mengatakan terpaksa membunuh lantaran sering dianiaya dan diperlakukan tak senonoh oleh majikan
Pengadilan Arab Saudi menjatuhi hukuman pancung kepada Satinah. Jika ingin dimaafkan, buruh migran itu harus membayar sebanyak 7 juta riyal atau setara Rp 21 miliar. Pemerintah Indonesia hingga pekan kemarin baru sanggup menyetor 4 juta riyal atau setara Rp 12 miliar agar Satinah bisa dibebaskan.
Kepada pembacanya, Melanie mengatakan bersedia menerima titipan apa pun untuk keluarga Satinah dari siapa pun. "Bisa dikirim ke gue," ujarnya. Untuk yang di Jakarta, kata dia, bisa menitipkannya dengan datang ke Borneo Beerhouse pada Jumat, pada pukul 20.00 WIB. "Gue akan ada di sana," kata dia.
Sumber:
ARTIKEL TERBARU:
