Ramainya fenomena gadis penyedia jasa esek-esek di bawah umur atau lebih dikenal dengan istilah cabe-cabean,Warta Kota pun mencoba menelusuri dan memetakan beberapa lokasi ramai cabe-cabean di wilayah Jakarta Selatan.
Lokasi pertama berada di simpang Fatmawati tepatnya depan Rumah Sakit
Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, Jalan Raya Fatmawati, Cilandak, Jakarta
Selatan. Pada lokasi ini, cabe-cabean yang berusia sekira 14 sampai
dengan 16 tahun biasa beroperasi mulai dari pukul 21.00 WIB sampai
dengan pukul 02.00 WIB. Para cabe-cabean menggunakan modus mengamen
untuk menawarkan jasanya kepada pengendara, khususnya pengendara roda
empat saat lampu lalulintas menyala merah. Apabila harga dan kesepakatan
cocok, para cabe-cabean biasa menawarkan jasa mulai dari Rp 400.000
hingga Rp 1,5 juta per pesanan.
Lokasi kedua bertempat di Taman Ayodya, Blok M, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan. Berbeda halnya dengan di lokasi pertama, cabe-cabean
pada lokasi ini terlihat tertutup dan samar dengan para pengunjung yang
datang. Namun memasuki pukul 22.00 hingga pukul 02.00 WIB, khususnya
pada malam menjelang hari libur, para cabe-cabean terlihat ramai
berkeliling dan mulai mendekati pengunjung laki-laki yang tengah duduk
di taman. Pada satu kesempatan Warta Kota pun memastikan keberadaan cabe-cabean yang kebanyakan berasal dari wilayah Subang, Sumedang dan Indramayu, Jawa Barat.
Beberapa memasang tarif mulai dari Rp 500.000 hingga Rp 1 juta per
malam. Setali tiga uang, lokasi berikutnya bertempat di kawasan Kemang,
tepatnya di Jalan Raya Ampera, Mampang, Jakarta Selatan. Pada lokasi
ini, cabe-cabean terlihat modis dan biasa menghabiskan waktu di dalam
ataupun depan beberapa club malam yang biasa beroperasi di lokasi
tersebut. Sedikit memilih, cabe-cabean pada lokasi ini lebih menyeleksi
calon pelanggannya.
Biasanya mereka memilih pelanggan yang memiliki usia tidak terlalu
tua dan memiliki kendaraan mewah. Namun, pada beberapa kesempatan, Warta Kota melihat beberapa cabe-cabean menyanggupi untuk diajak oleh beberapa pria dewasa. Dihubungi Warta Kota pada Selasa (01/04/2014),
Kasi Rehabilitasi Sudin Sosial Jakarta Selatan pun membenarkan
beberapa lokasi tersebut ramai cabe-cabean. Keberadaan cabe-cabean
tersebut adalah salah satu bentuk bisnis prostitusi baru di wilayah
Jakarta Selatan. "PSK (Pekerja Seks Komersial-red)
bermotor ataupun di lokasi karaoke atau hotel sudah ada di wilayah
Melawai dan Blok M, nah bisnis cabe-cabean ini yang mulai muncul di
Jakarta Selatan. Kita sudah coba tertibkan dan berhasil menangkap
beberapa, tapi sepi sehari-dua hari, besoknya muncul lagi," jelasnya.
Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat untuk bekerjasama dan
bersedia untuk melapor kepada Sudin Sosial Jakarta Selatan apabila
mengetahui keberadaan cabe-cabean tersebut. Karena, ungkapnya, dirinya
sangat miris melihat beberapa generasi muda sudah terjun dalam bisnis
haram pada usia dini.
ARTIKEL TERBARU: